Monday, May 21, 2012


Seniman perempuan, sahabat BMI Hong Kong, Singapore, Macau, Taiwan. Aktivis FLp, Pembincang Karya Bilik Sastra VOI RRI. Motivator, konsultan kepenulisan.Buku terbaru: Orang Bilang Aku Teroris (Jendela)kunjungi;http://www.pipietsenjaa.blogspot.com

Mengintip Pasangan Sejenis di Kalangan BMI Hong Kong


HL | 16 May 2012 | 08:21Dibaca: 7343   Komentar: 140   5 dari 8 Kompasianer menilai aktual

1337129171277700461
Hong Kong, 16 Mei 2012
Sudah bukan rahasia lagi jika di kalangan Buruh Migran Indonesia Hong Kong berkelindan pasangan sejenis alias lesbi.
Mulai dari yang melakukannya secara diam-diam, sembunyi-sembunyi, malu-malu tapi maluin, eeeh…. Hingga mereka yang begitu bangga dengan statusnya, pamer ke mana-mana, seakan ingin dikenal seluruh dunia; “Ini loh cinta kami berdua!”
Tetangga gak boleh ikutan, eittts, opo toh rek?
Sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di negeri beton, 2010, sampai beberapa kali mengunjunginya kembali, pemandangan serupa ini sudah biasa tampak.
13371516641467492223Saygudbay, ah!
Pernah saya penasaran menghampiri pasangan sejenis yang sedang memangku anak mereka berupa boneka, dan bertanya serius:”Apakah kalian tahu bahwa hubungan cinta sejenis macam kalian dilarang oleh agama?”
Belakangan ada anak BMI yang mewanti-wanti saya agar jangan sembarangan bertanya kepada mereka. Bisa-bisa bonyok tuh muka, katanya. Lah, emang saya salah apa, wong cuma kepingin tanya saja kan gak bikin babak-belur?
“Weeeei, Mbok’e, gaklaaah!” sahut salah satunya yang berada di posisi laki-laki.”Yang berdosa dan dilarang agama itu kan hubungan laki dan perempuan. Kalau kayak kita mah, gaklaaah!” lanjutnya pula dengan sangat serius.
“Ooooh, begitu ya?” seruku tertahan, kaget setengah mati. Saya bukan ustadzah, jadi tak banyak ilmu untuk membedah perihal dosa, haram dan halal suatu hubungan. Mending saya tulis,  yah, daripada beneran kena tabok gara-gara mereka tersinggung.
Kabarnya, mereka sangat sensi gitu loh!
Satu kali saya pulang ke Indonesia, melihat pasangan lesbi sedang “say-say gudbayan” di lobi Bandara HK. Yang berposisi perempuan harus pulang ke kampung halaman. Waduuuh, hebohnya perpisahan mereka. Tentu saja ada acara peluk-kecup yang berurai air mata segala, lebay-lebay aduhai pokoknya!
Nah, kebetulan sang “istri” dengan boneka di pelukannya itu satu pesawat dengan saya, menempati bangku di belakang. Sepanjang perjalanan Hong Kong-Jakarta, dia mengoceh terus dengan anaknya, eh, bonekanya.
“Nduuuk, jangan sedih ya nduuuuk. Nanti kita bakal ketemuan lagi sama papimu….”
“Nduuuuk, nanti jangan nakal ya di rumah Simbok….”
“Nduuuk, banyak doa ya nduuuk, biar kita dapat restu….”
Hadoooh, beneran sudah error kayaknya tuh otaknya apa memang sengaja menenggelamkan dirinya menjadi tak waras, ya? Saya sungguh tak habis pikir dan merasa miris sendiri dibuatnya.
Begitu pesawat sudah mendarat, ada yang teriak dari belakang:”Mbaaaak, eling toh Mbak, eliiiing! Nanti diangkut ke RSJ, mau taaaak?”
13371538371959560877
Bersambung, ya! (Causeway Bay-HK)

Tags: freez

KOMENTAR BERDASARKAN : 
  • 16 May 2012 08:36:36
    0
    Menyedihkan ya
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 08:39:31
    3
    entahlah….tapi kalau melihat mereka berbahagia dan berprestasi, tidak ganggu orang lain pula, malah banyak bantu keluarganya di kampung halamannya; apa masih harus disumpah serapahi?
    sebagai seorang ibu, saya hanya ingin merangkul, yah, syukur2 bisa menarik kembali ke jalan yang lurus dan benar….
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 08:46:41
    2
    Saya yakin kemungkinan untuk kembali normal itu lebih besar ketika mereka kembali ke Indonesia.Pernah nanya sama mereka,mereka bilang lesbi lebih aman daripd menjalin hubungan dng pakistan atau india,sudah hilang keperawanan,duit juga ludes di keret ini macam orang,ini salah satu motif dari sekian motif mengpa mereka turn to be a lesbo.
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 08:54:06
    0
    iya, saya juga yakin benar; jika mereka berniat kuat untuk kembali normal pastinya; BISA!
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 17:44:54
    0
    hmmm nice….salam kenal mbak pipiet
    Suka
    Balas |
  • 17 May 2012 06:17:30
    0
    kenal kembali, terimakasih
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 08:40:58
    2
    Alhamdulillah kedua teman saya yang sempat terjerat lingkaran tanpa ujung ini kembali ke normal.pernah saya candain gini”jeruk sama jeruk nggak enak yo,kalau jeruk sama pisang itu mantap”.dua tahun nggak ketemu,sewaktu bertemu dia langsung ngomong gini”Mbak aku sudah kembali normal” hahaha amin
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 08:51:46
    0
    Yah, memang paling aman….hmmm, kepikiran gak sih, gimana ya cara mereka bercintanya hihi….manini cuma kepingin tahu, imajiku liar bangeeetttt nih!
    Suka
    Balas |
  • 16 May 2012 09:10:32
    1
    Hahaha saya orangnya juga curious Bu…katanya temannya teman saya,ya seperti hubungan suami istri gitu,tapi yang jadi cowoknya yang untung Mungkin mereka harus beli dildo  
    yang paling lucu kalau mereka berantem,sampai berani ngedor rumahnya majikan,barang2 seperti hape,dompet atau apasaja di lemparin semua hahahaha.
    Suka
    Balas |
  • 17 May 2012 06:18:27
    0
    Lexy Ma; seru juga cerita dramatisnya mereka ya, terimakasih telah berbagi informasi
    Suka
    Balas |
Tulis Tanggapan Anda
Guest User