Wednesday, May 22, 2013

Rasa Ini

Rasa sakit ini seakan2 ingn mencabut nyawaku, sktika aku mengingat2 tntang dia....
Namun aku yakin diblik smua sakit ini pasti trzimpan kekuatan untk menjadi lebh baik, dan rencna Tuhan pastilah lebh indah.

Mungkin slama ini aku memang tk pernah myertakan Tuhan dalam stiap ushaku , smua yg menjadikan ini harus terakiri dg rasa yg amat pdih tak terperi.

Hukum alam tetap brlaku kpada siapa saja, entah hari ini esok atopun lusa, aku yakin km,dia,merka pasti akan mdapatkan apapun yg udah dtanam...

Krna sjatinya Tuhan itu tau , Dia hanya Menunggu , yah menunggu tp pasti.
Jgn brfikir smua akan trhenti ckup smpai dsni krna keabadian tlah mengintip di dpan sana, entah itu pndritaan yg abadi ato knikmatan yg kekal.

Kau bisa myakiti aku, dia bisa melukai aku, tapi aku tetaplah aku smua tk trpengaruh dlam hdupku
Aku tlah trbiasa menikmati luka diatas luka. Sendirian ya sendiri

Sakit pasti trasa sakit namun ada sisi terindah yg aku lihat , sisi dmana ktika aku tk mraskan sakit

Smua org boleh tertawa krna mampu untk tertawa , semua org boleh tepuk tangan krna mrka mampu brtpuk tangan
Biarlah mereka menganggap aku lemah dan hina , aku sudah memang kandas dan patahati

Ku tax yakin ku kan mampu hapus bayangmu , hapus rasa sakitku
Biarkanlah aku tak mau mlupkan mu, aku akn tetap menyaygimu semampu byangan itu tetap brada dlam angan dan mimpiku
Smpai dia bosan dan benar2 lenyap dalam kejenuhan...

Smpai saat ketikan keyboard ini menari2 di ujung layar monitor kau pun tk akan mengerti bhwa hatiku sangat dan tramat pilu... Sakit sungguh sakit tp lebih sakit hatiku yg tk mampu bicra septah katapun
Mengapa harus ada dusta ?
padahal aku pun tlah lama myadarinya . Mengapa Tuhan biarkan aku Patahati hngga seperti ini ?

Sempurna Pada jiwa yg luka

Untk sesuatu yg sering aku pertanyakan dalam hati, entah itu kesdihan entah itu kterpurukan ku hanya mampu menjawb dalam hati
Smua ini menjadi cambuk untku smakin mghargai hidup...

Ketika smua beban ini seolah runtuh di kpalaku ku menunduk ku sadari bukankah hanya org2 trtentu yg mendapatkan masalah hidup serumit ini.

Dalam keadaan apapun mugkin terzilat dalam lidah bhwa aku tak mampu, namun brzukur adalah keseringan yg aku lakukan

Betapa waktu yang tramat panjang ku sia-siakan hanya untk merenggut madunya dunia , dan ktika aku harus terzengat oleh sakitnya lebah kehancuran serasa apa yg ku renggut kemarin adalah empedu yg trzamar bgaikan madu...

Ku hanya bgaikan pipit yg terbang tanpa sayap yg utuh , mungkinkah kduanya patah , mungkinkah ia akan jatuh terpental kejurang lalu tak terlihat lg ?

Sbnarnya apa yg aku cri dalam geliat kisah ini? Apakah aku harus menjadi malaikat yg bodoh hanya krna ia tak berbekal otak? Atokah menjadi iblis yg slalu bangga memamerkan kebrobrokanya ? Seperti org sakit jiwa?

Tidak , aku brteriak dalam alam bwah sadarku... Smua ini hanya proses dan proses pasti ada akirnya
Cinta harus  membuat aku mjadi lebh cerdas, cinta harus membuat aku menjadi kuat dalam hdup.

Jika ia hanya membuatku menjadi bodoh, jika ia hanya membuatku lemah itu bkn cinta , dan tak perlu untk trlalu di sesali.

Jika harus ada yg aq tangsi, jika harus ada yg mesti di sesali mungkin pertmuan dlu itulah yg aq sesali dan hampir tak trmaafkan.

Cinta bgaikan mawar merah yg berduri, indah tapi myakitkan. Namun sakit it tak membuat pesona cinta itu pudar. . .

Mungkin hari ini bisa saja kau membenci cinta karna kau masih muda dan sehat , tapi besok kau akan mengemis cinta ktika kau sudah tua dan sakit2an...

Drita sesak dalam hati ini ku rasakan smakin menusuk pada selah2 dadaku , ku hela nafas yg kurasa tramat berat.

Dalam hati ku hanya br do' a supya hati ini tidak trluka dan hancur namun tanpa cinta ini hdupku trasa tdk sempurna.

Suara2 itu brkata padaku ku harus lalui semua ini, namun aku mraskan separuh tbuhku trpendam pada lumpur kmatian...

Brkali2 ku ibratkan diri ini bgaikan ranting kering yg jatuh trbentur batu , hancur dan siapa yg pduli ?

Ku mencoba untk tidak menangis
Ku pandangi cermin ku yakinkan dri bhwa cukuplah sudah bergelanyud dalam cinta yg membuat Q bodoh padahal sjatinya aku tak dmikian.
Namun apakah memang benar kata para pujangga bhwa cinta adalah kbodohan. ?

Hati ini tak menyangka harus sendiri terobek oleh nyata yg menyakitkan
Apanya yg salah ? Apanya yg kurang benar? Rasa cinta itukah ? Ato caraku mencintai ?
Dalam gelap nya angkasa ku memeluk lutut , mulud terkunci dan tak mampu untk brkata apapun ...

Hatiku mencoba untk tdk merasa sakit , apapun yg trlintas dalam kpala , apapun yg trcengang dalam pikiran , q mcoba untk tetap diam tak trpengaruh, hati ini sudah trlalu lelah untk trus brtahan dalam kmunafikan

Karna ku pernah percaya ketika kau bilang semua kan baik2 saja , tp hari ini aku tak tau apa yg akan ku katakan , hatiku tramat pilu untk mendgar pnjelasanmu ...

Mengapa kau buat semua ini tampak begtu sempurna , padahal kutau smua ini hanya sebuah akting kmudian kau membuat frustasi yg amat dalam,
Katakan padaku mengapa kau hancurkan aku kau satukan lg kau buang kau ambil lg apa yg kau cari, brjanjilah untk jujur kpadaku , namun aku tk akan biarkan kau lakukan kmbli...

Kau slalu katakan kau trlalu bingung mengatasi pmikiranmu sndri dan slalu bertanya padaku bgaimana mgatasi smua ini. ?

Andai saja kau hanya mencintai satu wanita, andai saja smua trlihat seperti apa yg slalu membuat aku trzenyum, andai sja senyum itu mampu aku sunggingkan smpe nanti ....

Ku trtawa atas kebodohan dri ini
Ku trtawa atas ktololan ini....
Ku kira ku mampu menjadi yg trakir
Ku kira ku bisa menjadi penjaga hatimu sampai Mati nanti
Dan trnyata Cinta

Ktika kau bisikan kata cinta itu
Ku rasa bru kemarin ku memelukmu
Pelukan mesra yg pastinya kau mgrti mangsudku walopun tak sepatah kata ku ucpkan.

Tapi aku percaya , kau pasti akan menyesal krna tlah myakitiku.
Dan tak akan kau temukan kasih seperti kasihku...

Tdk ada airmata yg berarti jika harus ada itu hanya haru krna trlalu jauh trjerumus dalam kdunguan otak !!!

"Untk jiwa yg aku sayangi , semua akan berakir dg sempurna walo tanpa terencana , krna aku Tau Tuhan tdk akan membiarkan seseorang trlalu terbelenggu dalam knistaan"

(Thankyou Allah)

Monday, May 20, 2013


Artikel

TERVERIFIKASI

Jadikan Teman | Kirim Pesan
Ngompasiana via handphone

Silase: Menyiasati Kebuntuan Rumput untuk Pakan Ternak

OPINI | 05 June 2012 | 12:08 Dibaca: 2902    Komentar: 0    2 bermanfaat
Rata-rata petani hanya membudidayakan ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau, kuda) sebagai usaha sampingan, belum benar-benar menjadi peternak dan belum berorientasi agrobisnis yang lebih menguntungkan. Pemeliharaan ternak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan mendadak yang jumlahnya relatif besar daripada pengeluaran sehari-hari.
Betapa repotnya bila setiap hari petani harus mencari rumput segar (rumput dan daun-daunan). Petani yang memelihara ternak sapi lebih dari 3 ekor atau kambing lebih dari 5 ekor, biasanya akan dipusingkan dengan persoalan waktu mencari rumput. Saat hujan datang belum mencari rumput segar, dan saat kemarau datang adalah persoalan klasik.
Kalaupun memiliki persediaan rumput cukup banyak tetapi tanpa pengawetan dalam bentuk silase, rumput segar akan segera menjadi kering dan sia-sia. Apalagi ketika ada kepentingan keluarga atau kegiatan lain selama berhari-hari, petani menjadi kelabakan dan tidak tenang karena memikirkan pakan ternak.
Lebih parahnya lagi ketika jumlah ternak peliharaaan terus bertambah dan yang seharusnya lebih menguntungkan, malah membuat petani merasa tidak sanggup lagi mencari rumput segar. Ujung-ujungnya hanya terbelenggu pada jumlah ternak yang selalu sedikit karena ketidakberdayaan memenuhi kebutuhan pakan. Inilah yang orang sebut sebagai “Jebakan kemiskinan” dan “Katak belum tahu cara keluar dari tempurung”. Persoalannya hanya “belum” mengetahui teknologi yang efektif dan efisien, meskipun teknologinya bersifat sederhana.
-
Silase Memecah Kebuntuan Waktu dan Musim
Setiap wilayah (desa, bahkan negara) memiliki musimnya masing-masing. Pada saat tertentu ketersediaan jumlah pakan ternak menjadi sedikit, dan kembali melimpah saat lingkungan hidupnya sudah mendukung. Teknologi silase yang sangat sederhana, bisa menjawab persoalan pakan di atas. Melalui pengawetan rumput saat memiliki waktu luang dan meningkatkan ketersediaan rumput sebelum masa sulit tiba.
Silase merupakan pengawetan rumput dalam ruang/wadah yang tertutup rapat (kedap udara/anaerob). Pada kondisi tertutup rapat, jasad renik (bakteri, jamur) tidak memiliki kemampuan untuk membusukkan rumput karena lingkungan hidupnya tidak mendukung. Sehingga rumput akan awet selama berbulan-bulan. Silase juga memungkinkan rumput terkonsumsi dengan baik tanpa tersisa, karena bentuk/teksturnya lebih lembut dan kandungan gizinya meningkat rata-rata 10 persen dibandingkan bila diberikan dalam bentuk rumput segar.
-
Cara Membuat dan Mengaplikasikan Silase Rumput
Hal penting yang harus diperhatikan adalah tidak diperbolehkannya udara masuk ke dalam wadah saat proses pembuatan silase berlangsung. Udara yang masuk bisa mengaktifkan bakteri pembusuk dan menjadi lingkungan tumbuh bagi ulat. Kegagalan pembuatan silase ditandai dengan adanya panas yang terus-menerus seperti pada proses pengomposan. Apapun media dan bagaimanapun caranya, selama masih berkaitan dengan penyimpanan rumput segar dalam wadah/ruang tertutup, bisa disebut silase. Media dan cara yang berbeda hanyalah persoalan kreativitas sesuai potensi lingkungan. Berikut adalah contoh tahapan-tahapan pembuatan silase rumput dengan menggunakan karung plastik:
1. Rumput dilayukan sehingga kandungan airnya menjadi berkurang. Proses pelayuan bisa melalui penjemuran atau membiarkan di udara terbuka.
2. Rumput dicacah seukuran 5-10 cm, agar mudah disimpan lebih padat untuk meminimalkan rongga-rongga udara dalam wadah dan agar lebih banyak yang tersimpan dalam wadah. Pencacahan bisa secara manual atau dengan bantuan mesin yang dirancang sendiri. Mesin rancangan sederhana terdiri dari dua pisau pemotong yang diputar seperti baling-baling dengan bantuan motor listrik.
3. Rumput dimasukkan dalam karung dan dipadatkan. Tujuan memasukkan dalam karung agar ujung-ujung cacahan rumput tidak menusuk/melubangi kantung plastik dalam point 4.
4. Rumput dalam karung tersebut dimasukkan dalam kantung plastik besar dan ditutup rapat dengan mengikat kedua ujungnya, sehingga udara tidak masuk. Plastik besar bisa diperoleh di toko dengan harga per satuan meter.
5. Simpan di tempat teduh dan biarkan proses berlangsung minimal selama seminggu. Silase yang telah jadi akan beraroma harum. Berikan untuk ternak saat akan diperlukan, dan tutup rapat kembali.
-
Khusus untuk daun randu, sebaiknya diberikan dalam bentuk segar karena beberapa kali percobaan selalu gagal seperti membusuk. Sebagian besar ternak mungkin perlu beradaptasi mengkonsumsi silase, awalnya ternak tidak mau memakan silase yang diberikan. Ternak bisa dipaksa dengan menambahkan garam secukupnya pada silase yang diberikan sampai akhirnya terbiasa. Bila ternak tetap tidak mau memakan silase, tetaplah paksa paksa dengan tidak memberikan pakan lain karena silase rumput memiliki kandungan gizi yang lebih besar dari rumput segar.
Idealnya, seekor ternak memerlukan 10% pakan dari bobot tubuhnya. Misalnya, seekor kambing dengan bobot 40 kg, membutuhkan pakan sebanyak 4 kg. Jadi sediakan saja 120 kg silase rumput dalam sehari, maka praktis tidak perlu mencari rumput lagi selama sebulan bila tujuannya hanya memelihara seekor kambing. Begitu seterusnya hingga didapatkan jumlah persediaan yang cukup sesuai jumlah ternak yang dipelihara. (*)
 
Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.
Siapa yang menilai tulisan ini?
     2

Fatmasari

Bermanfaat

mas baz

Bermanfaat
KOMENTAR BERDASARKAN : 
Tulis Tanggapan Anda
Guest User

 

Artikel

TERVERIFIKASI

Jadikan Teman | Kirim Pesan
Ngompasiana via handphone

Silase: Menyiasati Kebuntuan Rumput untuk Pakan Ternak

OPINI | 05 June 2012 | 12:08 Dibaca: 2902    Komentar: 0    2 bermanfaat
Rata-rata petani hanya membudidayakan ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau, kuda) sebagai usaha sampingan, belum benar-benar menjadi peternak dan belum berorientasi agrobisnis yang lebih menguntungkan. Pemeliharaan ternak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan mendadak yang jumlahnya relatif besar daripada pengeluaran sehari-hari.
Betapa repotnya bila setiap hari petani harus mencari rumput segar (rumput dan daun-daunan). Petani yang memelihara ternak sapi lebih dari 3 ekor atau kambing lebih dari 5 ekor, biasanya akan dipusingkan dengan persoalan waktu mencari rumput. Saat hujan datang belum mencari rumput segar, dan saat kemarau datang adalah persoalan klasik.
Kalaupun memiliki persediaan rumput cukup banyak tetapi tanpa pengawetan dalam bentuk silase, rumput segar akan segera menjadi kering dan sia-sia. Apalagi ketika ada kepentingan keluarga atau kegiatan lain selama berhari-hari, petani menjadi kelabakan dan tidak tenang karena memikirkan pakan ternak.
Lebih parahnya lagi ketika jumlah ternak peliharaaan terus bertambah dan yang seharusnya lebih menguntungkan, malah membuat petani merasa tidak sanggup lagi mencari rumput segar. Ujung-ujungnya hanya terbelenggu pada jumlah ternak yang selalu sedikit karena ketidakberdayaan memenuhi kebutuhan pakan. Inilah yang orang sebut sebagai “Jebakan kemiskinan” dan “Katak belum tahu cara keluar dari tempurung”. Persoalannya hanya “belum” mengetahui teknologi yang efektif dan efisien, meskipun teknologinya bersifat sederhana.
-
Silase Memecah Kebuntuan Waktu dan Musim
Setiap wilayah (desa, bahkan negara) memiliki musimnya masing-masing. Pada saat tertentu ketersediaan jumlah pakan ternak menjadi sedikit, dan kembali melimpah saat lingkungan hidupnya sudah mendukung. Teknologi silase yang sangat sederhana, bisa menjawab persoalan pakan di atas. Melalui pengawetan rumput saat memiliki waktu luang dan meningkatkan ketersediaan rumput sebelum masa sulit tiba.
Silase merupakan pengawetan rumput dalam ruang/wadah yang tertutup rapat (kedap udara/anaerob). Pada kondisi tertutup rapat, jasad renik (bakteri, jamur) tidak memiliki kemampuan untuk membusukkan rumput karena lingkungan hidupnya tidak mendukung. Sehingga rumput akan awet selama berbulan-bulan. Silase juga memungkinkan rumput terkonsumsi dengan baik tanpa tersisa, karena bentuk/teksturnya lebih lembut dan kandungan gizinya meningkat rata-rata 10 persen dibandingkan bila diberikan dalam bentuk rumput segar.
-
Cara Membuat dan Mengaplikasikan Silase Rumput
Hal penting yang harus diperhatikan adalah tidak diperbolehkannya udara masuk ke dalam wadah saat proses pembuatan silase berlangsung. Udara yang masuk bisa mengaktifkan bakteri pembusuk dan menjadi lingkungan tumbuh bagi ulat. Kegagalan pembuatan silase ditandai dengan adanya panas yang terus-menerus seperti pada proses pengomposan. Apapun media dan bagaimanapun caranya, selama masih berkaitan dengan penyimpanan rumput segar dalam wadah/ruang tertutup, bisa disebut silase. Media dan cara yang berbeda hanyalah persoalan kreativitas sesuai potensi lingkungan. Berikut adalah contoh tahapan-tahapan pembuatan silase rumput dengan menggunakan karung plastik:
1. Rumput dilayukan sehingga kandungan airnya menjadi berkurang. Proses pelayuan bisa melalui penjemuran atau membiarkan di udara terbuka.
2. Rumput dicacah seukuran 5-10 cm, agar mudah disimpan lebih padat untuk meminimalkan rongga-rongga udara dalam wadah dan agar lebih banyak yang tersimpan dalam wadah. Pencacahan bisa secara manual atau dengan bantuan mesin yang dirancang sendiri. Mesin rancangan sederhana terdiri dari dua pisau pemotong yang diputar seperti baling-baling dengan bantuan motor listrik.
3. Rumput dimasukkan dalam karung dan dipadatkan. Tujuan memasukkan dalam karung agar ujung-ujung cacahan rumput tidak menusuk/melubangi kantung plastik dalam point 4.
4. Rumput dalam karung tersebut dimasukkan dalam kantung plastik besar dan ditutup rapat dengan mengikat kedua ujungnya, sehingga udara tidak masuk. Plastik besar bisa diperoleh di toko dengan harga per satuan meter.
5. Simpan di tempat teduh dan biarkan proses berlangsung minimal selama seminggu. Silase yang telah jadi akan beraroma harum. Berikan untuk ternak saat akan diperlukan, dan tutup rapat kembali.
-
Khusus untuk daun randu, sebaiknya diberikan dalam bentuk segar karena beberapa kali percobaan selalu gagal seperti membusuk. Sebagian besar ternak mungkin perlu beradaptasi mengkonsumsi silase, awalnya ternak tidak mau memakan silase yang diberikan. Ternak bisa dipaksa dengan menambahkan garam secukupnya pada silase yang diberikan sampai akhirnya terbiasa. Bila ternak tetap tidak mau memakan silase, tetaplah paksa paksa dengan tidak memberikan pakan lain karena silase rumput memiliki kandungan gizi yang lebih besar dari rumput segar.
Idealnya, seekor ternak memerlukan 10% pakan dari bobot tubuhnya. Misalnya, seekor kambing dengan bobot 40 kg, membutuhkan pakan sebanyak 4 kg. Jadi sediakan saja 120 kg silase rumput dalam sehari, maka praktis tidak perlu mencari rumput lagi selama sebulan bila tujuannya hanya memelihara seekor kambing. Begitu seterusnya hingga didapatkan jumlah persediaan yang cukup sesuai jumlah ternak yang dipelihara. (*)
 
Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.
Siapa yang menilai tulisan ini?
     2

Fatmasari

Bermanfaat

mas baz

Bermanfaat
KOMENTAR BERDASARKAN : 
Tulis Tanggapan Anda
Guest User