Lagu Untuk Penyiksaan dan Intimidasi
Memainkan lagu yang menjengkelkan, berulang-ulang untuk mendapatkan pengakuan seseorang agar numpahin isi kepalanya mungkin terdengar seperti sebuah lelucon dari film Mel Brooks, tapi ternyata itu benar-benar menjadi praktek standar.
Sebuah artikel oleh musikolog NYU dalam Journal of the Society for American Music merinci bagaimana musik secara teratur digunakan dalam interogasi di pangkalan-pangkalan militer di Irak dan Afghanistan sebagai metode untuk mendapatkan disorientasi dan membujuk tersangka untuk berbicara tanpa harus gunain kekuatan fisik.
Diantaranya sejumlah lagu yang digunakan oleh militer dan badan-badan penegak hukum agar tersangka "menyanyi"
1. Bruce Springsteen's "Born in the USA"
Salah satu warga Spanyol yang dituduh terkait dengan jaringan teroris Al-Qaeda mengklaim bahwa interogator memainkan lagu ini selama dua tahun dia tinggal di penjara Teluk Guantanamo Kuba
2. Christina Aguilera's "Dirty"
Mohammed al Qahtani, yang di percaya orang sebagai salah satu pembajak pesawat pada serangan 11 September, mengaku di interogasi dengan 2 metode yaitu tetesan air di kepala dan diperdengarkan lagu dirty nya aguilera yang sarat dengan lirik bermuatan seksual. Hal ini dikombinasikan dengan teknik interogasi yang lain seperti striptease oleh seorang perempuan
3. Nancy Sinatra's "These Boots Were Made for Walking"
saat penyerbuan FBI, polisi federal Amerika Serikat, terhadap markas Branch Davidian, pimpinan David Koresh. Sebuah sekte keagamaan yang dicurigai menghimpun senjata dan amunisi gelap, FBI memasang pengeras suara di dekat bunker untuk memuntahkan lagu-lagu mars dan lagu-lagu Nancy Sinatra. Maksudnya, kebisingan itu diharapkan membuat Koresh dan pengikutnya menyerah. Saying sekali Hanya sembilan orang yang tak kuat melawan suara bising, dan muncul dengan kedua tangan terangkat ke atas. Selebihnya adalah orang-orang yang teguh ''iman''-nya, yang lebih takut pada hukum David Koresh daripada hukum Amerika
4. AC/DC's "Shoot to Thrill" and "Hells Bells"
Lagu-lagu heavy metal telah lama menjadi alat favorit interogator militer. Ni lagu kalo di putar berulang2 bahkan dapat membuat perasaan sakit atau ketidaknyamanan fisik di telinga dan kepala. Bila tak tahan, bisa dipastikan tahanan bakal stres atau depresi dan menyerah kepada si interogator
5. Anything by Barry Manilow
ni lagu emang ga di pake oleh militer tapi pemerintah kota Christchurch di Selandia Baru punya cara unik untuk menjaga patung-patung maupun karya seni lain di tempat umum yang sebelumnya sering dicorat-coret maupun dirusak kawanan berandal, yang nongkrong di kawasan perbelanjaan. Caranya, memutar lagu lagu-lagu iringan penyanyi pop lawas, Barry Manilow dengan pengeras suara di tempat-tempat umum
6. Barney the Dinosaur's "I Love You"
salah satu lagu yang di pakai Interogator di tahanan Guantanamo (Koran The Guardian London)
ni lagu emang ngingatin kita akan kegembiraan kumpul ma keluarga dan di pakai sebagai salah satu cara untuk meyakinkan para tahanan kalo gak ada gunanya mempertahankan prinsip mereka agar ga bicara…(klo kemudian mereka ngomong, tar bisa dibebasin trus ketemu sama keluarga lagi)
Sebuah artikel oleh musikolog NYU dalam Journal of the Society for American Music merinci bagaimana musik secara teratur digunakan dalam interogasi di pangkalan-pangkalan militer di Irak dan Afghanistan sebagai metode untuk mendapatkan disorientasi dan membujuk tersangka untuk berbicara tanpa harus gunain kekuatan fisik.
Diantaranya sejumlah lagu yang digunakan oleh militer dan badan-badan penegak hukum agar tersangka "menyanyi"
1. Bruce Springsteen's "Born in the USA"
Salah satu warga Spanyol yang dituduh terkait dengan jaringan teroris Al-Qaeda mengklaim bahwa interogator memainkan lagu ini selama dua tahun dia tinggal di penjara Teluk Guantanamo Kuba
2. Christina Aguilera's "Dirty"
Mohammed al Qahtani, yang di percaya orang sebagai salah satu pembajak pesawat pada serangan 11 September, mengaku di interogasi dengan 2 metode yaitu tetesan air di kepala dan diperdengarkan lagu dirty nya aguilera yang sarat dengan lirik bermuatan seksual. Hal ini dikombinasikan dengan teknik interogasi yang lain seperti striptease oleh seorang perempuan
3. Nancy Sinatra's "These Boots Were Made for Walking"
saat penyerbuan FBI, polisi federal Amerika Serikat, terhadap markas Branch Davidian, pimpinan David Koresh. Sebuah sekte keagamaan yang dicurigai menghimpun senjata dan amunisi gelap, FBI memasang pengeras suara di dekat bunker untuk memuntahkan lagu-lagu mars dan lagu-lagu Nancy Sinatra. Maksudnya, kebisingan itu diharapkan membuat Koresh dan pengikutnya menyerah. Saying sekali Hanya sembilan orang yang tak kuat melawan suara bising, dan muncul dengan kedua tangan terangkat ke atas. Selebihnya adalah orang-orang yang teguh ''iman''-nya, yang lebih takut pada hukum David Koresh daripada hukum Amerika
4. AC/DC's "Shoot to Thrill" and "Hells Bells"
Lagu-lagu heavy metal telah lama menjadi alat favorit interogator militer. Ni lagu kalo di putar berulang2 bahkan dapat membuat perasaan sakit atau ketidaknyamanan fisik di telinga dan kepala. Bila tak tahan, bisa dipastikan tahanan bakal stres atau depresi dan menyerah kepada si interogator
5. Anything by Barry Manilow
ni lagu emang ga di pake oleh militer tapi pemerintah kota Christchurch di Selandia Baru punya cara unik untuk menjaga patung-patung maupun karya seni lain di tempat umum yang sebelumnya sering dicorat-coret maupun dirusak kawanan berandal, yang nongkrong di kawasan perbelanjaan. Caranya, memutar lagu lagu-lagu iringan penyanyi pop lawas, Barry Manilow dengan pengeras suara di tempat-tempat umum
6. Barney the Dinosaur's "I Love You"
salah satu lagu yang di pakai Interogator di tahanan Guantanamo (Koran The Guardian London)
ni lagu emang ngingatin kita akan kegembiraan kumpul ma keluarga dan di pakai sebagai salah satu cara untuk meyakinkan para tahanan kalo gak ada gunanya mempertahankan prinsip mereka agar ga bicara…(klo kemudian mereka ngomong, tar bisa dibebasin trus ketemu sama keluarga lagi)
No comments:
Post a Comment