Aku hanyalah ranting kering dari
Kayu yg sudah lapuk, menunggu hembusan angin
Lalu patah dan jatuh diatas
Batu kmudian hancur berkeping2
Mungkin seumpama aku elang
Terbang membumbung tinggi
Lalu tiba2 petir menghancurkan
Sayap2ku, patah trjatuh dan mati
Hdupku laksana berhenti dimasalalu
Tanpa arah dan tujuan sedang jiwaku
Semakin melemah di hari ini
Tak sanggup aku membayangkan
Masih adakah waktu pertemuan
dg Esok hari ?
Hanya rasa sdih dan sayang kepada
Ibu yg membuat aku brtahan hngga
Saat ini , hanya harapan untk bertemu dgnya, hngga membuatku kuat menjalani hari2ku ...
Inilah aku kisah hdupku , yg
Tertulis dg bhasa rasa
Dari juraian tinta Rindu , diatas
Bumi yg merintih pilu ...
Inilah aku Roh yg hdup diatas
Bayangan Hitam , Terhunus
Pedang , menusuk kian menikam
Di sbelah dadaku mengucur
Darah yg tak sggup aku ungkapkan
Berkali kali ku yakini , cinta tetaplah
Ada kepada hati yg mash mau percaya, kepada hati yg mash mau
Menerima, berulang kali aku percaya Cinta tak akan berdusta
Tapi kepercyaan itu trnyata
Hanya membuat driku menjadi
Bodoh, sebodoh apapun yg
Mampu aku ucpkan...
Senyum ini tak mampu lg aku sunggingkan, pandang ini tak kan lg aku kerlingkan, hati ini tak kan lg aku syairkan...
Aku benci ,sebenci apapun yg
Mampu aku ingat ....
Berulang kali Kau buat Jatuh hati ini
Sakit teramat sakit yg ku rasa
Aku berdoa , aku memberontak
Ketika Tuhan seakan bisu dg apa
Yg aku Pertanyakan...
Lalu apakah aku juga harus membenci Tuhan ...?
Kenapa , sulit sekali aku membawa
Diri ini pergi dari lingkaran ini
Ingin aku teriak dan marah
Marah se marah yg mampu aku bisa
Berhenti di perapian yg mghangatkn
Tbuh ini , kudapati seolah2 tangan
Tuhan membelai rambutku
Aku menangis tak terbendung
Aku duduk dan smakin trtunduk
Aku malu , malu semalu2nya
Aku pernah Memaki Nya
Aku pernah Memarahi Nya
Aku pernah Marah pada Nya
Tapi ketika aku kembli menyebut
NamaNya dia tetap memandangku
Aku menangis hening
Kini bayangan ayahku yg datang
Ku peluk seolah2 aku lihat bentknya
Dingin dan kaku
Aku berdiri dan meninggalxan semua Imaginasi ku
Tidak ada Perapian tdk ada byangan ayah, aku trzadar berada di sbuah
Pantai ku trbgun dri kputs asaanku
No comments:
Post a Comment